Syair Arab Tentang Rindu dan Artinya
Nahwushorof.ID - Kelebihan bangsa Arab di bidang bahasa dan sastra merupakan andil mereka yang cukup penting terhadap perkembangan dan penyebaran Islam. Para pujangga syair Arab membanggakan suku, kemenangan pada suatu pertarungan, memperbesar nama tokoh-tokoh, pahlawan, nenek moyang serta memuja wanita dan beberapa orang yang mereka cintai melalui syair-syair Arab. Di samping bersyair, adat lain yang dimiliki bangsa Arab adalah berdagang, dan umumnya diiringi dengan perlombaan yang memperlihatkan kehebatannya dalam membuat syair Arab.
Pengertian Syair Arab
Menurut Aḥmad Ash-Shayib: "syair Arab adalah perkataan atau tulisan yang mempunyai wazan atau bahr dan qofiyah serta elemen ekspresi rasa dan imajinasi yang perlu lebih dominan dibandingkan prosa".
Secara bahasa kata syair dalam bahasa Arab dapat berarti mengetahui dan merasakan. Sedangkan menurut istilah, ada banyak pendapat para ahli bahasa dan kesusastraan Arab yang mengemukakannya, di antaranya yaitu :
Menurut Dr. Ali Badri, syair Arab adalah suatu kalimat yang sengaja disusun dengan menggunakan irama atau wazan Arab. Ahmad Hasan Az-Zayyat mendefinisikan syair Arab sebagai suatu kalimat yang berirama dan bersajak, yang mengungkapkan mengenai imajinasi yang indah dan juga melukiskan tentang peristiwa yang ada. Menurut para ahli kesusastraan Arab, syair Arab adalah suatu kalimat yang fasih, berirama, bersajak, dan bahasanya melukiskan tentang khayalan atau imajinasi yang indah.
Di samping pengertian syair Arab yang telah tersebutkan di atas, penulis juga mengemukakan bahwa pengertian syair Arab adalah suatu kalimat yang sengaja disusun oleh penyair dengan memakai irama dan sajak yang melukiskan atau menggambarkan tentang rasa, khayalan atau imajinasi yang indah.
Syari Arab tentang Rindu dan Artinya
Syair Arab pada masa itu menjadi panglima kehidupan, idola dalam seluruh bidang kehidupan. Berbagai momen kehidupan baik ritual keagamaan, sosial politik, perang, perdagangan, bahkan untuk menyampaikan rasa cinta dan rindu menggunakan syair Arab sebagai alat motivasi handal.
Di antara syair Arab tentang rindu adalah syair bahasa Arab yang berjudul "ya laitani", artinya "andai saja aku". Berikut teks syair Arab tentang rindu dan artinya :
يَالَيْتَنِيْ
(Andai saja aku)
خَرَجْتُ يَا مُنَى القَلْبِ | عَنِ الحُضُوْرِ وَالاُنْسِ
(Wahai puncak harapan hati, aku telah keluar dari kesadaran dan kesenangan)
فَأَيْنَ لَدَّةُ العَيْشِ | وَبَهْجَتِيْ لَدَى الهَجْرِ
(Di manakah kenikmatan (hidup)?, sedangkan kesenanganku dalam pengasingan)
سَأَلْتَنِيْ عَنِ الصَبْرِ | فَمَا هَذَا لَدَى حَلِيْ
(Engkau bertanya kepadaku tentang sabar, seperti inilah aku)
فَفِى الغُرْبَةِ وَالشَّوْقِ | أَعِيْشُ قَدْ رَأَيْتَنِيْ
(Engkau saksikan aku hidup dalam rindu dan kelana)
وَلَيْسَ لِيْ سِوَى الحُزْنِ | وَأَبْكِيْ كَذَوِى الجُرْحِ
(Bagiku hanyalah kesedihan, aku menangis bagaikan orang yang terluka)
فَهَلْ تُرَى رَأَيْتَنِيْ | مَتَى دَعَوْتَ "إِرْجِعِيْ"؟
(Kapan engkau memanggil "kembalilah"?)
Dalam syair Arab "ya laitani" (andai saja aku) di atas, merupakan syair bahasa Arab dengan makna dan pesan mengenai rindu kepada Allah Swt. Rasa rindu yang muncul karena terlebih dahulu adanya rasa cinta. Dalam syair Arab tersebut, Allah Swt digambarkan sebagai Sang Kekasih yang tengah dirindu oleh penyair. Rasa rindu yang memuncak hingga mengantarkan penyair kepada cara pemenuhan rasa rindu tersebut, yaitu pada saat kembali keharibaan Allah Swt.
Posting Komentar