Contoh Kata Ganti Milik dalam Bahasa Arab dan Penjelasannya

Pahami bagaimana contoh kata ganti milik dalam bahasa Arab. Ternyata ia harus bersambung dengan kata lain? Simak penjelasannya sekarang!

contoh-kata-ganti-milik-bahasa-arab
Contoh Kata Ganti Milik dalam Bahasa Arab dan Penjelasannya. [Nahwushorof.id]

Nahwushorof.id – Kata ganti milik dalam bahasa Arab adalah kata ganti yang berfungsi untuk menunjukkan kepemilikan atas sesuatu. Dalam kaidah ilmu nahwu, kata ganti milik ini masuk kategori kata ganti yang tidak dapat berdiri sendiri. Artinya ia harus disambung dengan kata atau kalimah lainnya baik pada kedudukan rafa’, nashob, dan jer.

Penggunaan Kata Ganti Milik dalam Bahasa Arab

Dilihat berdasarkan penggunaannya, kata ganti milik dalam bahasa Arab terbagi atas mutakallim (orang pertama/pembicara), mukhathab/mukhathabah (orang kedua/lawan bicara), dan ghaib/ghaibah (orang ketiga/obyek), yang secara keseluruhan berjumlah 14 macam kata ganti.

Perhatikan tabel kata ganti berikut ini !

NoKata gantiArtiKegunaan
1هُDia (lk 1)Ghaib
2هُمَاDia (lk 2)
3هُمْMereka (lk >2)
4هَاDia (pr 1)Ghaibah
5هُمَاDia (pr 2)
6هُنَّMereka (pr >2)
7كَKamu (lk 1)Mukhathab
8كُمَاKamu (lk 2)
9كُمKalian (lk >2)
10كِKamu (pr 1)Mukhathabah
11كُمَاKamu (pr 2)
12كُنَّKalian (pr >2)
13يْSaya (lk/pr 1)Mutakallim
14نَاKita (lk/pr >1)

14 kata ganti atau isim dhomir dalam bahasa Arab yang telah disebut di atas merupakan kata ganti yang digunakan ketika menempati kedudukan nashob. Jika menduduki kedudukan jer atau khafad, maka kata ganti yang untuk ghaib/ghaibah dibaca kasrah huruf pertamanya, kecuali kata ganti هَا (pr 1). Menjadi هِ (lk 1), هِمَا (lk/pr 2), هِمْ (lk >2), dan هِنَّ (pr >2).

Contoh Penerapan Kata Ganti Milik pada Kalimat

Kata ganti dalam bahasa Arab dapat menyatakan makna kepemilikan atas sesuatu melalui dua cara, yaitu disambung dengan  kalimah isim dan kalimah huruf. Kata ganti yang bersambung dengan kalimah fi’il (kata kerja) tidak dapat menunjukkan makna kepemilikan, sebab ia menjadi fa’il (subyek/pelaku) dari kalimah itu sendiri.

Contoh kata ganti milik yang disambung dengan kalimah isim adalah ucapan رَأَيْتُ كِتَابَكَ تَحْتَ المَكْتَبَةِ (aku melihat bukumu berada di bawah meja). Misalkan yang dimaksud “mu” dalam contoh tersebut adalah Khalid, maka dhamir كَ (kamu) sebagai kata ganti dari Khalid atas kepemilikan kitab itu, menjadi “kitabmu”. Menggunakan dhamir berupa كَ karena memang kata yang digantikannya adalah orang kedua jenis laki-laki tunggal. Penggantian ini bermaksud untuk meringkas susunan dalam suatu kalimat.

Jika kata ganti diharapkan bersambung dengan kalimah huruf, maka menggunakan huruf jer berupa lam (ل). Contohnya seperti ucapan هَذَا الكِتَابُ لَهُ (buku ini miliknya). Huruf jer lam dalam contoh tersebut memiliki makna milk (kepunyaan) yang terletak di antara dua sesuatu yang mana sesuatu yang bertempat sesudah huruf jer lam (isim dhamir) layak memiliki pada yang sebelumnya (buku).

Berlainan dengan kata ganti kepemilikan dalam bahasa Indonesia. Kata ganti kepemilikan dalam bahasa Indonesia  lebih simpel jika dibandingkan dengan kata ganti milik dalam bahasa Arab. Di dalam kata ganti kepemilikan bahasa Indonesia, kita cuma mengenal kata ganti -ku, -mu, dan -nya. Untuk penulisan kata ganti -ku, -mu, dan -nya, tidak ada pembeda untuk tunggal, jamak, laki-laki maupun perempuan. Misalnya pulpenku, pulpenmu, atau pulpennya, yang ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh Kata Ganti Milik dalam Bahasa Arab

Berikut ini beberapa contoh kata ganti milik dalam bahasa Arab yang dirangkai dengan kalimah isim :

NoKata ganti milikArti
1مِصْطَرَتُكَPenggarismu (lk)
2فَصْلُهَاKelasnya (pr)
3سَيَارَتِيْMobilku (lk/pr)
4بَيْتُهُRumahnya (lk)
5أَخُوهُمْSaudaranya (lk)
6ثَمْرَتُكِBuahmu (pr)
7حَبِيْبِيْKekasihku (lk/pr)
8دَرَّاجَتُهُنَّSepedanya (pr)
9حِزَامُهُSabuknya (lk)
10ثَوْبُكَBajumu (lk)
11دِثَارِيْSelimutku (lk/pr)
12وِسَادَتُهُBantalnya (lk)
13إِزَرُكَSarungmu (lk)
14قُمَاشُكُمْKainmu (lk)
15كُرَتُنَاBola kita (lk/pr)

Untuk contoh kata ganti dalam bahasa Arab dalam tabel di atas, silahkan sesuaikan harakat akhirnya sesuai dengan kedudukan kalimah itu sendiri (rafa’, nashob, jer). Dan untuk kata ganti (isim dhamir), keadaan akhirnya tidak mengalami perubahan, karena isim dhamir termasuk isim-isim yang mabni. Semoga mengedukasi dan menginspirasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *