Istilah Dalam Ilmu Nahwu Shorof Yang Penting Diketahui
Nahwushorof.ID - Istilah Dalam Ilmu Nahwu Shorof Yang Penting Diketahui - Ilmu nahwu shorof adalah cabang keilmuan yang membicarakan kaidah-kaidah bahasa Arab. Kedua cabang keilmuan ini hadir dan saling melengkapi. Ilmu nahwu shorof merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari seputar keadaan dan kedudukan suatu kata atau kalimat. Sedangkan ilmu shorof adalah disiplin keilmuan yang membahas perubahan bentuk kalimah atau kata untuk mendapatkan makna yang diinginkan. Untuk dapat menguasai ilmu nahwu shorof dengan baik dan benar, kita mesti mengetahui terlebih dahulu makna dan pengertian dari istilah-istilah dalam ilmu nahwu shorof.
Istilah dalam Ilmu Nahwu
Istilah-istilah dalam ilmu nahwu ada banyak sekali. Di sini kami hanya membagikan beberapa istilah dalam ilmu nahwu yang kiranya sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu. Adapun istilah-istilah tersebut yaitu :
1. Kalimah
Istilah kalimah dalam nahwu adalah materi dasar yang mesti kita ketahui sebelum berlanjut kepada pembahasan yang lebih mendetail lagi dalam mempelajari ilmu nahwu. Kalimah adalah istilah dalam ilmu nahwu yang secara bahasa (etimologi) berarti kata, sedangkan secara istilah (terminologi), kalimah diartikan sebagai suatu kata mufrad atau berdiri sendiri, yang dapat menunjukkan suatu makna tertentu.Dalam ilmu nahwu, istilah kalimah ini kemudian memunculkan kembali beberapa istilah lainnya, yaitu isim, fi'il dan huruf. Masing-masing ketiga istilah tersebut memiliki definisi dan karakteristik yang berbeda-beda.
- Kalimah Isim
Seperti yang telah kami kemukakan sebelumnya, bahwa istilah kalimah dalam ilmu nahwu melahirkan berbagai istilah baru, di antaranya yaitu kalimah isim. Istilah isim dalam ilmu nahwu secara singkatnya didefinisikan sebagai kata yang menunjukkan makna tertentu dan tidak terikat dengan zaman. Kalimah isim ini kemudian memiliki banyak cabang pembahasan, seperti isim mudzakar dan muannas (yang dilihat dari segi jenis kelaminnya), isim mufrad, tasniyah dan jamak (yang dilihat dari segi bilangannya), isim mabni dan isim mu'rab (yang dilihat dari segi perubahan keadaan akhirnya), dan masih banyak lagi.
- Kalimah Fi'il
Cabang kedua dari istilah kalimah dalam ilmu nahwu yaitu kalimah huruf. Kalimah huruf adalah istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu untuk suatu kata yang secara tegas menunjukkan suatu makna dan terikat oleh waktu. Istilah kalimah fi'il tersebut juga memunculkan istilah baru yang penting untuk diketahui, seperti fi'il madhi, fi'il mudhari', fi'il amar, dan lain-lain.
- Kalimah Huruf
Cabang terakhir dari istilah kalimah dalam ilmu nahwu yaitu kalimah huruf. Kalimah huruf adalah istilah untuk lafadz yang belum bisa menunjukkan suatu makna yang utuh kecuali ia disambung dengan kalimah atau kata lainnya. Di antara macam-macam kalimah huruf dalam ilmu nahwu yakni seperti huruf jer, huruf nashab, huruf jazem, huruf qasam, dan lain sebagainya.
2. I'rab
Istilah i'rab dalam ilmu nahwu memiliki fungsi untuk mengetahui harakat akhir suatu kalimah. Untuk dapat membaca kitab kuning dengan baik dan benar, istilah i'rab menjadi pelajaran pokok yang wajib dipahami. Sebab, salah menempatkan i'rab atau salah mengharakati akhir kalimah saja dapat memunculkan pengertian yang berbeda. Dalam mempelajari ilmu nahwu, mungkin kita sudah familiar dengan i'rab rafa' nashab, jer, dan jazem. Namun, sebenarnya istilah i'rab dalam ilmu nahwu bukan hanya menyangkut itu saja, ada lagi cabang istilah i'rab yang mungkin belum pemula ketahui, seperti i'rab ashliyah, i'rab niyabah, dan i'rab itmam, naqash, qashar (yang terdapat pada i'rab asmaul khamsah atau asma'us sittah).
Mungkin hanya itu yang dapat kami kemukakan mengenai istilah dalam ilmu nahwu. Kenapa hanya dua istilah saja yang kami sebutkan ?. Karena, secara garis besarnya ilmu nahwu hanya membahas istilah kalimah dan i'rab saja (versi kami). Kedua istilah itu saja jika serius untuk mendalaminya, kita akan menemukan banyak sekali istilah-istilah dalam ilmu nahwu.
Istilah dalam Ilmu Shorof
Ilmu shorof adalah ilmu yang membicarakan mengenai perubahan kata dari bentuk asalnya kepada bentuk yang lain guna mendapatkan arti yang berbeda-beda. Ilmu shorof dialegorikan oleh banyak ulama sebagai ibunya ilmu, sedangkan nahwu adalah bapaknya. Dalam mempelajari tata bahasa Arab, kita tidak dapat terlepas dari ilmu shorof.
Terdapat banyak istilah dalam ilmu shorof yang harus diketahui pemula, adapun istilah-istilah dalam ilmu shorof tersebut yaitu :
1. Wazan
Secara bahasa (etimologi) wazan memiliki arti timbangan. Secara istilah (terminologi) wazan adalah pola dasar yang terdiri atas huruf asli, yaitu fa' fi'il, ain fi'il, dan lam fi'il (فعل). Selain huruf asli, dalam ilmu shorof juga terdapat istilah huruf tambahan. Huruf asli adalah huruf yang sejajar dengan fa', ain, dan lam fi'ilnya. Selebihnya adalah huruf tambahan, seperti ta'nya lafadz ضَرَبَتْ.
Dalam pengertian yang mudah dipahami, wazan adalah bentuk dasar yang menjadi acuan dalam membentuk suatu kata. Adapun yang mengikuti pola dasar kata tersebut dikenal dengan istilah mauzun.
2. Mauzun
Istilah mauzun dalam ilmu shorof adalah kosa kata berbahasa Arab yang mengikuti pola dasar (wazan). Seperti kata ضَرَبَ - يَضْرِبُ yang mengikuti pola dasar (wazan) dari kata فَعَلَ - يَفْعِلُ, dan sebagainya. Lebih terannya lagi, Mauzun merupakan kata yang mengikuti wazan, atau kata yang diciptakan berdasarkan pola dasar (wazan). sampai sini tentu saja sangat terang, bahasa simpelnya yaitu, wazan adalah cetakan, sedangkan mauzun adalah yang mengikuti cetakan tersebut.
Kedua istilah wazan dan mauzun yang telah disebutkan di atas memiliki beberapa cabang istilah dalam ilmu shorof, yaitu tsulasi, ruba'i, khumasi, dan sudasi.
Pertama, tsulasi, yaitu kalimah yang tersusun atas tiga huruf. Dalam ilmu shorof, istilah tsulasi ada yang mujarrad dan ada juga yang mazid. Mujarrad adalah istilah yang dipakai dalam ilmu shorof untuk mengidentifikasi suatu kata yang hanya terdiri atas huruf asli (sepi dari huruf tambahan). Sedangkan istilah mazid dalam ilmu shorof adalah sebaliknya mujarrad, yaitu kata yang memiliki huruf tambahan, baik itu mazid ruba'i, mazid khumasi, maupun mazid sudasi.
Kedua, Ruba'i, yaitu kata yang terdiri atas empat huruf asli. Sebagaimana tsulasi, istilah ruba'i juga memiliki pembagian atau cabang, yaitu mujarrad dan mazid. Pengertian dari keduanya telah kami kemukakan sebelumnya. Dalam istilah ruba'i mazid ini, kami mengenal cabangnya dengan istilah mazid biharfin (dengan tambahan satu huruf), dan mazid biharfaini (dengan tambahan dua huruf). Namun, dalam istilah lain ada juga yang menyebutkan dengan istilah ruba'i mazid khumasi dan ruba'i mazid sudasi, yang pada intinya sama saja.
Ketiga, khumasi dan sudasi, yaitu kata yang terdiri atas tiga atau empat huruf asli. Dalam ilmu shorof, huruf yang menjadi huruf asli maksimal adalah empat huruf. Sedangkan huruf tashrif secara keseluruhan maksimal terdiri atas enam huruf, yaitu tsudasi.
Selain istilah-istilah dalam ilmu shorof yang telah kami sebutkan di atas, kiranya masih ada lagi istilah yang banyak dipakai dalam ilmu shorof, yaitu bina', mulhaq, tasrhif istilahi, tashrif lughawi dan lain-lain. Secara singkatnya, mulhaq adalah kata yang mirip atau mempunyai kesamaan bentuk. Tashrif istilahi adalah istilah dalam ilmu shorof yang memiliki definisi perubahan bentuk kata dari satu sighat ke sighat lainnya. Adapun tashrif lughawi adalah istilah yang digunakan dalam ilmu shorof untuk perubahan bentuk suatu kata yang sambung dengan dhamir.
Itulah beberapa istilah dalam ilmu nahwu shorof yang penting diketahui bagi pemula. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya.
Posting Komentar