Isim Tasniyah Adalah? Penjelasan Lengkap Disertai Contoh dalam Kalimat

Daftar Isi

Nahwushorof.ID - Isim tasniyah adalah kata dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menunjukkan bilangan ganda. Jika kita ingin menyebutkan sesuatu yang berjumlah dua atau ganda, maka menggunakan bentuk isim tasniyah. Contohnya كِتَابٌ (kitab) menjadi كِتَابَانِ (dua kitab), زَيْدٌ (Zaid) menjadi زَيْدَانِ (dua Zaid), dan lain sebagainya. Jelasnya, mari pelajari lebih lanjut tentang jenis isim ini dan hal apa saja yang terkait dengannya.

Pengertian Isim Tasniyah

Secara lughah (bahasa) kata "tasniyah" (تَثْنِيَّة) adalah bentuk mashdar dari kata "tsanna-yusanni" (ثَنَّى-يُثَنِّي) yang artinya ganda atau berlipat dua. Istilah tasniyah atau disebut juga isim mutsanna difungsikan untuk menggambarkan suatu kata dalam bahasa Arab yang memiliki bilangan ganda.

Dalam istilah ulama ahli nahwu, yang dimaksud dengan isim tasniyah adalah isim yang menunjukkan makna dua atau ganda dengan tambahan alif+nun ketika rafa’, dan ya’+nun ketika nashab dan jar.

Contohnya seperti isim mufrad "kitabun" (كِتَابٌ) ketika dikehendaki menunjukkan makna ganda maka cukup ditambahkan huruf alif+nun di akhir katanya ketika menempati kedudukan rafa', menjadi "kitabani" (كِتَابَانِ), dan ditambahkan ya'+nun ketika nashab dan jar, menjadi "kitabaini" (كِتَابَيْنِ).

Jika diperhatikan pada contoh tersebut huruf tambahan nun yang terjatuh di akhir kalimah berharakat kasrah baik ketika rafa', nashab, maupun jar. Keadaan ini berbeda dengan kondisi huruf tambahan nun jamak mudzakkar salim yang wajib dibaca fathah seperti lafadz "mujahiduna" (مُجَاهِدُوْنَ) atau "mujahidina" (مُجَاهِدِيْنَ).

Meski demikian, sebagian orang Arab ada yang mengucapkan nun pada isim tasniyah dengan harakat fathah, namun terbilang langka. Contohnya adalah syair Arab berikut ini:

عَلَى أَحْوَذِيَيْنَ إِسْتَقَلَّتْ عَشِيَّةً | فَمَا هِيَ إِلَّا لَمْحَةٌ وَتَغِيْبُ

"Dengan kedua sayapnya burung Qotho' melesat cepat di waktu senja, maka tidaklah penglihatan ini kecuali hanya sekejap dan menghilang".

Pembagian Isim Tasniyah

Dalam ilmu nahwu, isim tasniyah dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1) isim tasniyah haqiqi, dan 2) isim tasniyah majazi. Keduanya sama-sama menunjukkan makna ganda, hanya berbeda saja kebutuhan penggunaannya dalam kalimat bahasa Arab.

1. Isim Tasniyah Haqiqi

Isim tasniyah haqiqi adalah kata yang menunjukkan arti dua atau ganda dengan huruf tambahan pada akhir katanya dan dapat ditajrid (dipisah-pisah) serta dibuat athaf-athafan.

Contoh isim tasniyah haqiqi seperti lafadz:

  • الرَّجُلَانِ/الرَّجُلَيْنِ (Dua orang laki-laki),
  • المُسْلِمَانِ/المُسْلِمَيْنِ (Dua muslim).

Kata الرَّجُلَانِ/الرَّجُلَيْنِ pada contoh di atas merupakan isim tasniyah haqiqi karena menunjukkan makna dua dengan huruf tambahan (alif+nun / ya’+nun) di akhir katanya. Dan layak apabila ditajrid (dipisah-pisah) kemudian dibuat athaf-athafan, menjadi رَجُلٌ وَ رَجُلٌ. Demikian halnya dengan kata المُسْلِمَانِ/المُسْلِمَيْنِ, jika ditajrid dan dibuat athaf-athafan maka menjadi مُسْلِمٌ وَ مُسْلِمٌ.

2. Isim Tasniyah Majazi

Isim tasniyah majazi adalah kata yang menunjukkan makna dua atau ganda, akan tetapi tidak bisa ditajrid (dipisah-pisah) dan dibuat athaf-athafan. Isim tasniyah majazi ini sering disebut dengan istilah mulhaq bil mutsanna (suplemen isim tasniyah).

Contoh isim tasniyah majazi seperti lafadz:

  • كِلَا (Keduanya),
  • إِثْنَانِ (Sepasang/ganda).

Kata كِلَا dan إِثْنَانِ pada contoh di atas termasuk isim tasniyah majazi / mulhaq bil mutsanna karena keduanya tidak memiliki bentuk mufrad yang dapat ditajrid kemudian dibuat athaf-athafan.

Termasuk juga isim tasniyah majazi yaitu isim yang menunjukkan makna dua serta dapat ditajrid, namun ketika dibuat athaf-athafan, athafnya kepada isim yang sepadan, bukan bentuk mufrad dari isim tasniyah itu sendiri.

Contohnya seperti القَمَرَانِ/القَمَرَيْنِ (bulan dan matahari). Kata barusan termasuk isim tasniyah majazi karena dapat ditajrid. Akan tetapi ketika diathafkan, athafnya mengarah kepada isim yang sepadan, yaitu الشَمْسُ. Jika ditajrid dan diathafkan menjadi قَمَرٌ وَ شَمْسٌ.

Tanda dan Irab Isim Tasniyah

Irab isim tasniyah ketika rafa’ adalah alif, yang ditandai dengan tambahan alif+nun di akhir katanya. Contohnya kalimat الطَّالِبَانِ يُعِيْنَانِ مَنْ حَزِنَ (Kedua pelajar itu membantu orang yang susah).

Kata الطَّالِبَانِ pada kalimat tersebut merupakan bentuk isim mutsanna dari mufrad طَالِبٌ. Dibaca rafa’ berkedudukan sebagai mubtada’ atas khabar berupa jumlah fi’liyah. I’rab rafa’nya yaitu alif yang ditandai dengan tambahan alif+nun.

Sedangkan irab isim tasniyah ketika nashab dan jar adalah ya’ dengan tambahan ya’+nun, dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca fathah. Seperti kalimat هُوَ يَقْرَأُ جُزْأَيْنِ مِنَ القُرْآنِ فِى النَّهَارِ (Dia membaca dua juz Al-Qur’an di siang hari).

Kata جُزْأَيْنِ pada kalimat tersebut merupakan bentuk isim mutsanna dari kata جُزْءٌ. Dibaca nashab berkedudukan sebagai maf’ul bih (obyek) dari kata kerja يَقْرَأُ. Irab nashabnya adalah ya' dengan tambahan ya’+nun dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca fathah, yaitu hamzah.

Adapun contoh isim tasniyah ketika jar atau khofadh adalah kalimat شَهَادَةُ رَجُلٍ تُسَاوِيْ شَهَادَةَ امْرَأَتَيْنِ (Kesaksian seorang lelaki sama dengan kesaksian dua orang perempuan).

Kata امْرَأَتَيْنِ dalam contoh tersebut merupakan isim tasniyah dari bentuk mufrad إِمْرَأَةٌ. Dibaca jar sebab menjadi mudhaf ilaih dari kata شَهَادَةَ. Adapun irab jarnya yaitu ya' dengan tambahan alif+nun dan huruf yang terjatuh sebelum ya’ dibaca fathah.

Contoh Isim Tasniyah

Setelah mengetahui pengertian dan pembagian isim tasniyah, pelajar juga harus mempelajari bagaimana cara membuat isim tasniyah yang benar. Hal ini akan membantu pelajar lebih memahami perubahan-perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab berdasarkan bilangannya. Contoh perubahan bentuk tersebut sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut.

Mufrad Tasniyah Arti
قَلَمٌ
(Qolamun)
قَلَمَانِ
(Qolamāni)
Dua pena
رَجُلٌ
(Rojulun)
رَجُلَانِ
(Rojulāni)
Dua laki-laki
سُؤَالٌ
(Suālun)
سُؤَالَانِ
(Suālāni)
Dua pertanyaan
طَالِبٌ
(Tholibun)
طَالِبَانِ
(Tholibāni)
Dua siswa
بَيْتٌ
(Baitun)
بَيْتَانِ
(Baitāni)
Dua rumah
مَدِيْنَةٌ
(Madinatun)
مَدِيْنَتَانِ
(Madinatāni)
Dua kota
شَجَرَةٌ
(Syajarotun)
شَجَرَتَانِ
(Syajarotāni)
Dua pohon
كِتَابٌ
(Kitābun)
كِتَابَانِ
(Kitābāni)
Dua buku
لَيْلَةٌ
(Lailatun)
لَيْلَتَانِ
(Lailatāni)
Dua malam
سَاعَةٌ
(Sā’atun)
سَاعَتَانِ
(Sā’atāni)
Dua jam

Penutup

Itulah penjelasan mengenai pengertian, pembagian, contoh dan irab isim tasniyah dalam bahasa Arab. Dengan memahami isim tasniyah atau mutsanna, pembelajar bahasa Arab akan lebih mudah dalam menemukan dan membuat contoh kalimat isim tasniyah bahasa Arab serta menghindari kekeliruan dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan.

Nahwu Shorof Online
Nahwu Shorof Online Media belajar bahasa Arab online terbaik, menyajikan materi ilmu Nahwu dan Shorof yang bersumber dari buku dan kitab bahasa Arab.

Posting Komentar